Rapat
Banyak pekerjaan organisasi terjadi melalui rapat. Misalnya rapat tim, rapat proyek, atau rapat komite.
Dengan merencanakan rapat inklusif, penyandang disabilitas intelektual dapat mengikuti semua jenis rapat.
Swa-advokat memberi tahu kami:
-
Rapat adalah tempat di mana mereka sering merasa dikucilkan.
-
Komunikasi dan informasi tentang rapat sulit dipahami
-
Selama rapat, orang berbicara terlalu cepat dan tidak menggunakan bahasa yang mudah diakses
-
Orang tidak diberi cukup waktu untuk berbagi ide
-
Orang-orang tidak diberi informasi sebelumnya untuk mempersiapkan pertemuan
-
Tindakan lanjutan tidak selalu jelas
Contoh yang bagus
European Platform for Self Advocates (EPSA) adalah sebuah organisasi advokasi mandiri regional yang didukung oleh Inclusion Europe.
Setiap dua tahun sekali, European Platform for Self Advocates (EPSA) menyelenggarakan sebuah konferensi untuk para pembela diri di Eropa yang disebut Hear Our Voices.
Program konferensi ini selalu dirancang bersama para advokat mandiri, yang menyarankan topik dan pembicara.
Semua informasi yang dibagikan dalam format yang mudah diakses.
Para pembicara diberikan panduan yang jelas tentang bagaimana cara menyampaikan materi dengan cara yang mudah diakses.
Para peserta didorong untuk menggunakan kartu lampu lalu lintas dan menghentikan sesi atau mengajukan pertanyaan jika pembicara kurang jelas.
Ada waktu istirahat dan kesempatan untuk bertemu dan berbincang-bincang.
Pemandu lokakarya Hear Our Voices selalu merupakan penyandang disabilitas. Sesi lokakarya memiliki format yang jelas dan mendorong adanya ice breaker dan kegiatan sehingga peserta memahami apa yang diharapkan dan memiliki kesempatan untuk berbagi ide dan pengalaman.
Hear Our Voices adalah untuk advokasi mandiri oleh advokat mandiri, dengan topik-topik yang penting bagi mereka sesuai dengan strategi Inklusi Eropa.

.png)

.png)





